~~~~ "hiks hiks hiks" suara isakan terdengar dari balik pohon dan tak lama suara langkah kaki pun terdengar mendekat
"kenapa?”
Tanya sesosok anak laki-laki berumur 14 tahun kepada anak perempuan berumur 10
tahun yang sedang menangis
Mendengar
ada suara, anak perempuan itu membuka mata dan menghapus air mata yang ada di
pipinya.
“kenapa
ko nangis?”Tanya anak laki-laki itu lagi
“p…….aaaa…….yyyyy……
a…kkk…uuu ilang” jawabnya terisak-isak dan kembali menangis
Anak
laki-laki itu tampak kebingungan ”maksudnya kue pie?” tanyanya lagi. Dan anak
perempuan itu mengangguk. “oh, udah ya jangan nangis lagi” anak laki-laki itu
mencoba menenangkan dan memberikan sebuah kue pada anak perempuan.
“P A Y
YY” anak perempuan berteriak gembira dan segera mengambil pie dari tangan anak
laki-laki “makasih”ucapnya dengan senyuman manis.
Anak
laki-laki itu tersenyum sambil melihat anak perempuan memakan dengan lahap pie
pemberiannya. “gimana enak?” tanyanya pada anak perempuan setelah menghabiskan
pienya
Anak
perempuan mengangguk senang sambil memamerkan deretan giginya yang rapih.
“oh iya,
rumah kamu dimana? Aku anter pulang ya”
Anak
perempuan pun mengangguk
Mereka
berjalan melewati kebun teh, sepanjang jalan yang terlihat hanya lah pepohonan
besar dan pohon-pohon teh. Tak lama mereka pun sampai di rumah anak perempuan.
“ini rumah
kamu?” Tanya anak laki-laki setelah sampai di depan rumah anak perempuan
Anak
perempuan menggangguk “makasih” ucapnya
Anak
laki-laki tersenyum “nama kamu siapa?”
Anak
perempuan itu terdiam dan malah lari menuju rumahnya dengan malu.
“ aku
Denis ” teriaknya dan membuat anak perempuan berhenti berlari “aku boleh
panggil kamu mis pie?”
Anak
perempuan tersenyum dan mengangguk, lalu melanjutkan berlari menuju
rumahnya.~~~~
Lisa
sedang duduk di taman kota, terduduk melihat terangnya langit sore itu.
Tiba-tiba terdengar suara gitar dan orang bernyanyi, Lisa pun beranjak dari
duduknya dan mencari asal dari suara tersebut, Lisa terus mencari suara merdu
itu ‘pikirnya’ dan berhenti di sebuah pinggiran danau di dekat taman tersebut. Lisa melihat seorang
laki-laki disana sambil memainkan gitarnya dan bernyanyi sangat merdu. Lisa
mencoba mendekat untuk bisa mendengar lebih jelas tanpa hati-hati Lisa mendekat
dan tidak sengaja menyenggol tempat sampah yang ada di dekatnya.
“siapa
loe?” Tanya laki-laki itu setelah mengetahui keberadaan Lisa
“gueee….”
Jawabnya bingung
“ngapain
loe ngintipin gue?”tanyanya lagi
“gueee….”jawabnya
dengan bingung sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal “gu…gue cuman lewat
ko”Lisa menjawab dengan gugup
“Alahhhh
alasan loe B A S I! dasar tukang ngintip” ujar laki-laki itu dan segera pergi
“tukang
ngintip?” Tanya Lisa pada dirinya sendiri “Enak aja loe, dasar cowo NYEBELINNN”
***
Matahari
pagi bersinar dengan terangnya.
Lisa
berjalan di parkiran sekolah menuju kelasnya dengan hati yang senang dan
gembira, tapi tiba-tiba perasaan senang dan gembira itu musnah setelah Lisa
mendengar suara klakson motor yang di bunyikan beberapa kali dari belakangnya
dan yang melaju sangat cepat melewatinya. Lisa sangat kesal dan mengambil ancang-ancang
untuk menghampiri si pengemudi motor itu yang sedang memparkirkan motornya.
“ehhhh”
panggil Lisa dengan kesal “loe bisa hati-hati gak? Loe gak liat gue lagi jalan
disitu? Loe kan bisa santai aja bawa motornya. Ini tuh sekolah bukan area balap”
ujar Lisa panjang lebar
Si
pengemudi membuka helmnya dan melirik kepada Lisa
“L O E!”
Ucap Lisa dan si pengemudi bersamaan
“loe
kan tukang ngintip kemaren” Tanya si pengemudi
“elo”
Lisa menunjuk si pengemudi tepat di depan wajahnya “loe kan cowo nyebelin
kemaren, emang ya dasarnya loe udah NYEBELIN” teriak Lisa di akhir kalimat dan
pergi meninggalkan si pengemudi itu “Rasanya gue baru liat itu cowo di sekolah
ini” ucapnya dalam hati dan memutuskan untuk menghampiri sipengemudi itu lagi “eh
loe, ko gue baru liat loe di sekolah ini. Loe murid baru?”
“kalo
gue murid baru kenapa? M-A-S-A-L-A-H”laki-laki itu menekan kata terakhirnya
sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Lisa sedangkan Lisa mencoba menjauh
“yeeeee
biasa aja dong, lagian gak penting juga buat gue” ujarnya dan memutuskan untuk
pergi tapi laki-laki itu mencegahnya
“eh
tunggu dulu maen kabur aja loe” cegah laki-laki itu
“ada
apa lagi sih?” ucap Lisa dengan kesal
“by the
way ruang kepsek dimana?”
‘ruang
kepsek’ pikirnya, Lisa pun tersenyum jail “ohh ruang kepsek ada di lantai 4”ucapnya
dan pergi menuju kelas. Sepanjang jalan menuju kelas, Lisa tampak cekikikan sambil
menahan tawa dan senyum-senyum sendiri.
“eh
Lis, kenapa loe? Pagi-pagi gini udahsenyum-senyum
gak jelas aja” Tanya Prisila teman sebangkunya Lisa
“HAHAHAHAHAHA”
Lisa pun tak kuasa menahan tawa dan menceritakan kejadian kemaren saat pertama
kali bertemu laki-laki itu dan kejadian yang baru saja terjadi tadi.
Mendengar
cerita Lisa, Prisila pun tak kuasa menahan tawanya “gila parah loe Lis. Gue gak
bisa bayangin muka itu cowo pas tahu kalo lantai 4 itu ternyata gudang”
“itu
yang gue bayangin dari tadi” ucap Lisa sambil tertawa
“parah,
parah” Prisila menggelengkan kepalanya “emang sebenernya tu cowo siapa sih?”
“tadi
kan gue udah bilang, dia anak baru”
“what?”
Prisila tiba-tiba tersedak “tunggu, tunggu. Apa maksud loe cowo yang di maksud
itu ciri-cirinya tinggi, ganteng terus terus punya lesung pipi?”
“iya
emang kenapa?” jawab Lisa yang tampak bingung
“oh my
god Lisa. Dia itu………………….
To be
continue~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar